Kerja Potensi
kita
Seorang mahasiswa
setelah menyelesaikan strata satunya yang petama kali ditanya baik oleh orang
terdekatnya atau tetangga nya sudah bekerja belum? Atau bekerja dimana? Gajinya
berapa?. Hal lumrah ini pasti tejadi dan
sudah tidk asing lagi. Prem masyarakat indonesia kesuksesan seseorang bekerja
dn mendapatkan gaji yang melangit. Setiap orang mengejardan meenumpuk harta
tanpa berfikir dari mana dan apa halal atau tidak yang paling penting
berkumpulnya sjumlah uang.
Tidak aneh generasi
muda yang lari demi menjaga prestise katanya dengan menjual narkoba atau
berjudi demi memenuhi prestise yang penting bisa bergaya dengan hidup mewah dan
banyak uang. Bahkan tidak jarang generasi muda ini banyak yang ngandang
dijeruji besi kedapatan transaksi haram ini. Sangat mengerikan.
Tuhan memberikan
potensi pada setiap manusia untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, tuhan juga
memberikan pikiran agar manusia mampu mempertimbangkan perbuataanya dengan
penuh kebijaksanaan dan dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun lingkungannya.
Bahkan manusia bisa menembus langit jika mampu memanfaatkan pikirannya.
Potensi manusia
untuk melakukan yang bermanfaat sifatnya adalah fitrah. Ada sejak lahir dan
sejak di alm rahim manusia diberi potensi untuk mengetahui segala hal. Manusia
dengan sifat tidak bisa hidup dengan manusia lain menuntut untuk
berkreatifiutas menciptakan dunianya semenarik mungkin, hanya sebatas
mempertahankan hidupnya maupun mengembangkan potensinya.
Hanya orang yang
malas yang tidak bisa sukses. Semua orang berpeluang untuk sukses tinggal mau
apa tidak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Hanya dengan kerja keraslah
keinginan akan terwujud dan pantang menyerah. Selamat bekerja bagi yang ingin
sukses mencapai cita-citanya masing-masing.
Politik Potensi
Kita
Sebagimana
teori-teori yang sudah usang,ortodoks,kuno dan terbelakang untuk ukuran yang
hidup di zaman sekarang bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa yang lainnya
memistikan manusia merespon lingkungannya untuk beradaptasi, berkomunikasi dan
mengekspresikan apa yang ada dalam benaknya untuk mewujud dalam dunia nyata.
Memahami dan merekakayasa keadaan sesuai dengan keinginannya.
Setiap manusia
punya potensi untuk menguasai, mulai dari dirinya dan lingkungan. Bahkan dunia
ini terbentuk oleh keinginan segelintir orang yang ingin diakui dan menguasai.
Aktualisasinya Mula-mulamembentuk koloni/ komunitas, terjadi tukar pikiran atas
segala yang terjadi dan pada akhirnya menuntut untuk menbgambil sikap yang
jelas.
Segala sesuatu yang
terjadi adalah obyek yang harus dikerjakan dan delesaikan untuk
meningkatkantarap hidup dan kemampuan manusia menghadapi kenyataan. Mulai
merekayasa dunia yang di idamkan dan muncul teori-teori sebagai jembatan untuk
sampai pada keadaan yang dimimpikan, melakukan pengamatan, menganalisa pada setiap
segmen kehidupan baik pada segmen ekonomi politik dan sosial.
Sungguh unik memang
manusia ini dengan mula-mula membentuk komunitas-komunitas dan pada tahap selanjutnya
lahir individu-individu yang siap ditempatkan pada setiap segmen kehidupan.
Maka lahirlah seorang budayawan yang bergerak dibidang budaya, begitupun
ekonomi, politik dan bahkan keagamaan. begitulah dinamika yang terjadi sampai
saat ini.
Politik adalah
seni, seni menyampaikan sesuatu, seni mencapai sesuatu, seni mengubah sesuatu.
Maka mau tidak mau manusia tidak bisa lepas dari seni itu. Hal ini di akibatkan
manusia selalu hidup bersamaan dan bersama yang lainnya berkembang dan saling
mempengaruhi keadaannya yang lemah akan tersingkir bagai kausalitas hukum rimba
yang kuat dia bertahan yang lemah termusnakan. Mungkin tanpa kehadiran agama
hidup ini sangat mengerikan. Sehingga agama hadir dengan norma saling
menghormati dengan prinsip kesamaan.
Ekonomi juga
Potensi kita
Mandiri dalam
ekonomi berdaulat secara politik, jargon era posmodern yang sering didengung
dengungkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan politik nasional kita.
Mula-mula politikus memperkuat basic dasar yaitu kemandirian ekonomi baru
kemudian setelah banyak uang meretas politik.
Ya karena ekonomi
pun adalah potensi kita yang di anugrahkan oleh tuhan mampuhkah kitra menggagas
ekonomi masa kini. Kita sudah tidak aneh dengan ekonomi yang berbasis keluarga
ataupun berbasis trust bahkan ras. Apakah sebagai orang yang berpikir kita akan
kehilangan ide untuk berkarya menyumbangkan pikiran dalam ranah ekonomi,
jawabnya mungkin tidak.
Mari kita gagas
ekonomi berbasis isme. Dimana kita punya geneologi pemahaman keagamaan dan ke
indonesiaan yang jelas harus mampu meklahirkan strategi ekonomi yang khas.
Memang gampang-gampang susah untuk merumuskannya karna butuh waktu dan
individu-individu kuat dan sabar.
Tulisan ini hanya
sekilas bahwa stiap kita punya potensi ekonomi, insyaallah pada artikel
selnjutnya akan kita bahas materi ekonomi berbasis isme, mudah mudahan terwujud
dan doa dari semua pembaca agar penulis diberikan kekuatan dan kesehatan untuk
terus berkreatifas menulis dan kekeringan ide.
A
khirnya penulis
ucapkan terimakasih telah membaca tulisan lepas ini, semoga ada manfaatnya. Ini
merupakan tulisan lepas tanpa banyak konsep sebagai rangsangan penulis dalam
mengasah potensi kepenulisan.
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment