Sunday, December 13, 2015

KERJA, POLITIK, EKONOMI POTENSI KITA JUGA




Kerja Potensi kita

Seorang mahasiswa setelah menyelesaikan strata satunya yang petama kali ditanya baik oleh orang terdekatnya atau tetangga nya sudah bekerja belum? Atau bekerja dimana? Gajinya berapa?. Hal   lumrah ini pasti tejadi dan sudah tidk asing lagi. Prem masyarakat indonesia kesuksesan seseorang bekerja dn mendapatkan gaji yang melangit. Setiap orang mengejardan meenumpuk harta tanpa berfikir dari mana dan apa halal atau tidak yang paling penting berkumpulnya sjumlah uang.

Tidak aneh generasi muda yang lari demi menjaga prestise katanya dengan menjual narkoba atau berjudi demi memenuhi prestise yang penting bisa bergaya dengan hidup mewah dan banyak uang. Bahkan tidak jarang generasi muda ini banyak yang ngandang dijeruji besi kedapatan transaksi haram ini. Sangat mengerikan.

Tuhan memberikan potensi pada setiap manusia untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, tuhan juga memberikan pikiran agar manusia mampu mempertimbangkan perbuataanya dengan penuh kebijaksanaan dan dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Bahkan manusia bisa menembus langit jika mampu memanfaatkan pikirannya.

Potensi manusia untuk melakukan yang bermanfaat sifatnya adalah fitrah. Ada sejak lahir dan sejak di alm rahim manusia diberi potensi untuk mengetahui segala hal. Manusia dengan sifat tidak bisa hidup dengan manusia lain menuntut untuk berkreatifiutas menciptakan dunianya semenarik mungkin, hanya sebatas mempertahankan hidupnya maupun mengembangkan potensinya.
Hanya orang yang malas yang tidak bisa sukses. Semua orang berpeluang untuk sukses tinggal mau apa tidak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Hanya dengan kerja keraslah keinginan akan terwujud dan pantang menyerah. Selamat bekerja bagi yang ingin sukses mencapai cita-citanya masing-masing.

Politik Potensi Kita

Sebagimana teori-teori yang sudah usang,ortodoks,kuno dan terbelakang untuk ukuran yang hidup di zaman sekarang bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa yang lainnya memistikan manusia merespon lingkungannya untuk beradaptasi, berkomunikasi dan mengekspresikan apa yang ada dalam benaknya untuk mewujud dalam dunia nyata. Memahami dan merekakayasa keadaan sesuai dengan keinginannya.
Setiap manusia punya potensi untuk menguasai, mulai dari dirinya dan lingkungan. Bahkan dunia ini terbentuk oleh keinginan segelintir orang yang ingin diakui dan menguasai. Aktualisasinya Mula-mulamembentuk koloni/ komunitas, terjadi tukar pikiran atas segala yang terjadi dan pada akhirnya menuntut untuk menbgambil sikap yang jelas.

Segala sesuatu yang terjadi adalah obyek yang harus dikerjakan dan delesaikan untuk meningkatkantarap hidup dan kemampuan manusia menghadapi kenyataan. Mulai merekayasa dunia yang di idamkan dan muncul teori-teori sebagai jembatan untuk sampai pada keadaan yang dimimpikan, melakukan pengamatan, menganalisa pada setiap segmen kehidupan baik pada segmen ekonomi politik dan sosial.

Sungguh unik memang manusia ini dengan mula-mula membentuk komunitas-komunitas dan pada tahap selanjutnya lahir individu-individu yang siap ditempatkan pada setiap segmen kehidupan. Maka lahirlah seorang budayawan yang bergerak dibidang budaya, begitupun ekonomi, politik dan bahkan keagamaan. begitulah dinamika yang terjadi sampai saat ini.

Politik adalah seni, seni menyampaikan sesuatu, seni mencapai sesuatu, seni mengubah sesuatu. Maka mau tidak mau manusia tidak bisa lepas dari seni itu. Hal ini di akibatkan manusia selalu hidup bersamaan dan bersama yang lainnya berkembang dan saling mempengaruhi keadaannya yang lemah akan tersingkir bagai kausalitas hukum rimba yang kuat dia bertahan yang lemah termusnakan. Mungkin tanpa kehadiran agama hidup ini sangat mengerikan. Sehingga agama hadir dengan norma saling menghormati dengan prinsip kesamaan.

Ekonomi juga Potensi kita

Mandiri dalam ekonomi berdaulat secara politik, jargon era posmodern yang sering didengung dengungkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan politik nasional kita. Mula-mula politikus memperkuat basic dasar yaitu kemandirian ekonomi baru kemudian setelah banyak uang meretas politik.

Ya karena ekonomi pun adalah potensi kita yang di anugrahkan oleh tuhan mampuhkah kitra menggagas ekonomi masa kini. Kita sudah tidak aneh dengan ekonomi yang berbasis keluarga ataupun berbasis trust bahkan ras. Apakah sebagai orang yang berpikir kita akan kehilangan ide untuk berkarya menyumbangkan pikiran dalam ranah ekonomi, jawabnya mungkin tidak.

Mari kita gagas ekonomi berbasis isme. Dimana kita punya geneologi pemahaman keagamaan dan ke indonesiaan yang jelas harus mampu meklahirkan strategi ekonomi yang khas. Memang gampang-gampang susah untuk merumuskannya karna butuh waktu dan individu-individu kuat dan sabar.

Tulisan ini hanya sekilas bahwa stiap kita punya potensi ekonomi, insyaallah pada artikel selnjutnya akan kita bahas materi ekonomi berbasis isme, mudah mudahan terwujud dan doa dari semua pembaca agar penulis diberikan kekuatan dan kesehatan untuk terus berkreatifas menulis dan kekeringan ide.
A
khirnya penulis ucapkan terimakasih telah membaca tulisan lepas ini, semoga ada manfaatnya. Ini merupakan tulisan lepas tanpa banyak konsep sebagai rangsangan penulis dalam mengasah potensi kepenulisan.

Terima kasih.

No comments:

Post a Comment