Sunday, December 13, 2015

MODAL DI DUNIA KEPENULISAN



Semangat

Menulis memang gampang-gampang susah, orang bilang harus ada mut, juga bilang harus punya ide dulu sebelum menulis. Ya itulah macam-macam istilah yang sering muncung di dunia kepenulisan. Adakalanya yang bilang aku tidak bisa menulis pokoknya berbagai istilah yang menghambat untuk bisa menulis.

Menarik memang didunia kepenulisan ini berbagai hambatan muncul misalnya apa yang harus saya tulis, bagaimana cara menulisnya, kapan menuliskannya, saya lagi tidak mau menulis, susah konsistensi waktu, susah cari insprirasi. Waw betulah dunia menarik ini hadir.
Secara jujur dunia tulis menulis sangat minim di indonesia, belum menjadi trend. Banyak generasi muda menghabiskan waktunya menonton tv berjam-jam, film berjam-jam  dan kecanduan. Lebih banyak yang nongkrong dan main game daripada yang berfikir danmenulis pikirannya.

Memang butuh perjuangan untuk setiap bidang yang ingin kita geluti dan pada akhirnya akan berhasil dengan cemerlang. Banyak temen-temen kita yang jatuh bangun dalam membuat sebuah artikel maupun cerpen ataupun novel. Semua ini pejuangan yang tidak pernah berhenti dengan ide kreatif yang selalu tumbuh dengan seiringnya perubahan baru berjalan dengan ide-ide baru yang terus berkembang.

Perjuangan dengan semangat yang tinggi akan membawa pada puncak kebahagiaan dimana kepuasan individul tumbuh seiringnya waktu yang di arungi. Begitulah hakikat dari setiap perjuangan yang dilakukan. Dengan semangat tinggi untuk sukses insyaallah akan menemukan jawaban. Begitupun dengan menulis tidak akan berhasi tanpa modal semangat yang membara.

Menjaga Konsistensi Waktu Menulis 

Aneh memang disini langsung disodorkan modal di dunia kepenulisan menjaga konsistensi waktu padahal misalnya yang lain bilang; inspirasi, ide dan emut. Kita gunakan cara pandang lain saja karna belum tentu metode yang sama akan jadi hasil yang sama, kadang kadang dengan metode yang berbeda akan jadi hasil yang sama.

Menjaga konsistensi waktu ini sangat penting bagi seorang penulis. Misalnya setelah shalat subuh setelah selesai ngaji. Baik lagi punya inspirasi ataupun lagi kacau. Mau tak mau harus menulis diwaktu itu. Bagi yang mampu menjaga ritual ini akan merasakan ketagihan dan rasa tidak enak jika meninggalkan menulis.

Kadang kelemahan seseorang berkendala menuliskan yang dipahaminya, ide selangit yang numpuk ternyata hanya membuat tradisi menghuleng/berfikir/kaya melamun. Ide untuk mampu merubah pada skala besar mari kita tuliskan dengan semangat, kontinue dan menghadirkan inspirasi-inspirasi baru.


No comments:

Post a Comment