Semangat
Menulis memang gampang-gampang susah,
orang bilang harus ada mut, juga bilang harus punya ide dulu sebelum menulis.
Ya itulah macam-macam istilah yang sering muncung di dunia kepenulisan.
Adakalanya yang bilang aku tidak bisa menulis pokoknya berbagai istilah yang
menghambat untuk bisa menulis.
Menarik memang didunia kepenulisan ini
berbagai hambatan muncul misalnya apa yang harus saya tulis, bagaimana cara
menulisnya, kapan menuliskannya, saya lagi tidak mau menulis, susah konsistensi
waktu, susah cari insprirasi. Waw betulah dunia menarik ini hadir.
Secara jujur dunia tulis menulis sangat
minim di indonesia, belum menjadi trend. Banyak generasi muda menghabiskan
waktunya menonton tv berjam-jam, film berjam-jam dan kecanduan. Lebih banyak yang nongkrong
dan main game daripada yang berfikir danmenulis pikirannya.
Memang butuh perjuangan untuk setiap
bidang yang ingin kita geluti dan pada akhirnya akan berhasil dengan cemerlang.
Banyak temen-temen kita yang jatuh bangun dalam membuat sebuah artikel maupun
cerpen ataupun novel. Semua ini pejuangan yang tidak pernah berhenti dengan ide
kreatif yang selalu tumbuh dengan seiringnya perubahan baru berjalan dengan
ide-ide baru yang terus berkembang.
Perjuangan dengan semangat yang tinggi
akan membawa pada puncak kebahagiaan dimana kepuasan individul tumbuh
seiringnya waktu yang di arungi. Begitulah hakikat dari setiap perjuangan yang
dilakukan. Dengan semangat tinggi untuk sukses insyaallah akan menemukan
jawaban. Begitupun dengan menulis tidak akan berhasi tanpa modal semangat yang
membara.
Menjaga
Konsistensi Waktu Menulis
Aneh memang disini langsung disodorkan
modal di dunia kepenulisan menjaga konsistensi waktu padahal misalnya yang lain
bilang; inspirasi, ide dan emut. Kita gunakan cara pandang lain saja karna
belum tentu metode yang sama akan jadi hasil yang sama, kadang kadang dengan
metode yang berbeda akan jadi hasil yang sama.
Menjaga konsistensi waktu ini sangat
penting bagi seorang penulis. Misalnya setelah shalat subuh setelah selesai
ngaji. Baik lagi punya inspirasi ataupun lagi kacau. Mau tak mau harus menulis
diwaktu itu. Bagi yang mampu menjaga ritual ini akan merasakan ketagihan dan
rasa tidak enak jika meninggalkan menulis.
Kadang kelemahan seseorang berkendala
menuliskan yang dipahaminya, ide selangit yang numpuk ternyata hanya membuat
tradisi menghuleng/berfikir/kaya melamun. Ide untuk mampu merubah pada skala
besar mari kita tuliskan dengan semangat, kontinue dan menghadirkan inspirasi-inspirasi
baru.
No comments:
Post a Comment